Papanya Aurel Tjeme...

Papanya Aurel Tjeme...

Rabu, 28 Desember 2011

Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan UKM

Dalam satu dasawarsa terakhir dua sisi penting yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah, masalah pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah melalui kebijakan deregulasi dan debirokrasi berusaha menciptakan iklim usaha yang lebih baik terutama di sektor industri dengan tidak meninggalkan sektor lainnya. Diharapkan pertumbuhan sektor industri mampu memberikan peluang kerja bagi angkatan baru. Sejalan dengan itu, program industri dengan titik berat pada pemerataan pembangunan (industri kecil dan industri rumah tangga) mendapat prioritas yang lebih besar mengingat industri besar dan sedang belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Sementara itu kekuatan ekonomi Indonesia ke depan akan bertumpu pada tiga pilar, yakni kerakyatan, ekonomi daerah dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Perhatian dan pembinaan UKM memang perlu mengingat industri ini sudah melekat dalam masyarakat Indonesia. UKM dikembangkan dan berkembang semata-mata bukan karena alasan idealis dan egalitarian melainkan karena alasan-alasan rasional, mempunyai peran yang strategis, baik yang sifatnya sosial maupun ekonomis. Secara sosial politik, UKM berperan dalam penyerapan tenaga kerja serta upaya pengentasan kemiskinan, sementara fungsi ekonominya bahwa UKM menyediakan barang dan jasa bagi konsumen berdaya beli rendah sampai yang berdaya beli tinggi, yang akhirnya memberikan kontribusi besar dalam perolehan devisa negara. Industri kecil memperkuat kedudukan pengusaha nasional yang sudah bergerak di lapangan ini dan merupakan modal bagi pembangunan yang mendasarkan diri pada sumber bahan pertanian dan bahan lokal lainnya, yang hasilnya dapat dijual dalam pasaran dalam dan luar negeri.
Industri kecil sebagai salah satu jenis bidang usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk berkembang lebih lanjut tidak selalu berjalan dengan mulus, artinya ada hambatan. Hambatan itu berupa kekurangan modal, rendahnya semangat/kesadaran berusaha, kesulitan pemasaran, kesulitan pengadaan bahan baku, kurangnya keahlian/pengalaman, lokasi usaha yang salah, dan lain sebagainya.
Sampai dengan awal tahun 2007 di Indonesia terdapat hampir 300.000 industri yang berbasis UKM dengan kontribusinya pada GDP Indonesia sekitar 60 % dengan rincian 42 % merupakan kontribusi UK dan Mikro dan 18 % merupakan kontribusi usaha menengah lainnya (seperti Koperasi). UKM tersebut meningkat pesat seiring dengan permasalahan-permasalahannya yang kompleks. Masalah utama UKM dapat berupa kesulitan permodalan, kurang mampu mengembangkan usahanya, kesulitan dalam informasi dan pemasaran (domestik dan ekspor), keterbatasan dalam teknik produksi dan manajemen serta keterbatasan skill tenaga kerja. Sementara itu UKM dihadapi pada tantangan-tantangan seperti peluang pasar yang semakin terbuka, masuknya teknologi produksi baru, efisiensi dan produktivitas, munculnya pemain bisnis baru serta persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian pembinaan dan pemberdayaan UKM bukan saja mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah tetapi juga dari sektor lain, seperti swasta dan Perguruan Tinggi.
Keberadaan Perguruan Tinggi (PT) mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Proses perubahan sosial (social change) di masyarakat yang begitu cepat menuntut agar kedudukan dan fungsi PT itu benar-benar terwujud dalam peran yang nyata. Pada umumnya peran PT tertuang dalam pelaksanaan Tri Dharma PT, yaitu dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan dharma pendidikan, PT diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi budaya, dengan dharma penelitian PT diharapkan melakukan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi, dan dengan dharma pengabdian pada masyarakat PT diharapkan melakukan pelayanan masyarakat untuk mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui dharma pengabdian pada masyarakat ini pula PT akan mendapatkan feedback dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang dikembangkan oleh PT tersebut.
Dalam hubungan pendayagunaan (atau istilah lain link and match) antara PT dan UKM dimana terdapat suatu jalinan yang saling mengisi, akan meningkatkan peran PT sebagai sumber pembelajaran, dan UKM sebagai partner pengembangan dan inovasi sains dan teknologi. Dewasa ini PT dituntut untuk lebih berperan dalam penerapan ilmu bagi UKM baik UKM yang masih sederhana maupun yang sudah mandiri. Peran tersebut meningkat dengan ditandainya geliat berbagai PT untuk menjadi research university dan UKM sebagai sumber lahan yang luas guna penerapan sains dan teknologi hasil pengolahan dari alam. Dengan memahami peran masing-masing tentunya akan terjadi suatu sinergi yang saling mendukung antara PT dan UKM.
Mengingat UKM memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan negara maka beberapa tahun terakhir beberapa PT menaruh minta yang serius bagi pengembangan UKM. Satu contoh ketika saya masih menjadi mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD). Fakultas Ekonomi USD mempunyai konteks lain sebagai usaha pengembangan UKM tersebut antara lain pembelajaran secara teori melalui mata kuliah Kewirausahaan dan Small Business Management (saya rasa hampir semua Fakultas Ekonomi di berbagai PT di Indonesia mempunyai mata kuliah ini) dan aplikasinya ada pada program Kuliah Kerja Profesi (KKP). KKP merupakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) alternatif khusus untuk pengembangan studi mahasiswa ekonomi. KKP bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa pesertanya agar mengetahui dan memahami seluk beluk dunia usaha serta membantu pengusaha kecil dan menengah untuk mengelola dan mengembangkan usahanya.
UKM yang mandiri sekalipun masih perlu pembenahan manajemen agar lebih terarah dan profesional. Sebagai ilustrasi, industri kecil mandiri yang pasarnya sudah maksimum akan diberikan pembinaan dengan tujuan untuk bertahan, atau membuat diferensiasi produk. Industri kecil yang ingin masuk segmen pasar menengah ke atas, diberikan pembinaan yang berkaitan dengan tujuan peningkatan mutu produk dan pelayanan. Pengusaha kecil yang memiliki tingkat pendidikan yang terbatas akan diberikan pelatihan yang berkenaan dengan aspek manajerial, dan seterusnya. Oleh karena itu, program-program yang telah direncanakan dalam KKP seperti memperbaiki administrasi dan pembukuan, pembinaan SDM karyawan, pengusahaan legalitas usaha, perbaikan fisik sarana dan prasarana perusahaan (seperti pengaturan kembali showroom), maka ke depannya secara infrastrukutur UKM tersebut sudah bisa bersaing dengan bidang usaha yang lainnya.
Peran PT bukan pada pemberian modal tetapi lebih pada membina kemampuan industri kecil dan membuat suatu kondisi yang mendorong kemampuan industri kecil dalam mengakses modal. Atau dengan kata lain PT membina kemampuan industri kecil dalam menghitung modal optimum yang diperlukan, kemampuan menyusun suatu proposal pendanaan ke lembaga-lembaga pemberi modal serta mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang lebih memihak industri kecil dalam pemberian kredit.
Perguruan Tinggi sebagai agent of development mempunyai kewajiban dalam pemberdayaan UKM. Secara umum pemberdayaan dan pengembangan UKM oleh PT dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut : 1) pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, tekonologi praktis dan seni secara tepat menjadi produk yang perlu diketahui dan secara langsung dapat dimanfaatkan sesuai dengan situasi dan tuntutan pembangunan masyarakat, 2) pemberian bantuan keahlian dalam mengidentifikasi masalah serta mencari alternatif pemecahannya dengan metode-metode ilmiah, 3) pembinaan UKM dilakukan secara langsung melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan, promosi, pengembangan pasar, fasilitas penguatan modal dan lain sebagainya, serta 4) action research seperti secara bersama mengembangkan suatu bentuk pelatihan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dan masyarakat. Dengan langkah-langkah tersebut diyakini bahwa pemberdayaan maupun pengembangan UKM dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama. Ini semua perlu didukung oleh pihak-pihak terkait seperti pemerintah, swasta dan tentunya Perguruan Tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan para sahabat mengomentari dan terimakasih